Tulisan dari Bapak Hieronymus Liaw Budianto
(Ahli Keuangan dan Manajemen Resiko)
MEMANEJEMEN RESIKO MMM 0%
Semoga Pemikiran anda terbuka tentang MMM setelah membaca tulisan dibawah ini,
Berikut
ini adalah tulisan dari bapak Hieronymus Liaw Budianto, ahli keuangan
dan manajemen resiko tentang bagaimana kita memahami MMM dan resikonya.
Semoga tulisan ini memberikan pencerahan bagi Anda, yang masih ragu
dengan sistem MMM.
Saya agak sedikit tergelitik untuk sharing tentang MMM.
Tidak
sedikit dari yang kita tawarkan memandang sinis program MMM, pertanyaan
nya pada mereka adalah apa yang salah dengan tawaran itu ? Bukankah
kita hanya sedang mencoba untuk men-sharing kan sesuatu yang menurut
kita menarik dan dapat membantu dalam menambah pemasukan keuangan dengan
memanfaatkan uang bebas atau uang lebih, uang sisa dari pemasukan
setelah dikurangi pengeluaran dalam sebulan ?
Demikian
juga dengan mereka, mereka pun tidak salah menolak nya, karena itu
adalah hak setiap orang. Tidak sedikit dari mereka yang terjebak pada
trauma masa lalu yang berkaitan dengan Money game, arisan berantai, dan
lain nya, sehingga sulit untuk membuka pandangan
bahwa MMM berbeda. Apa beda nya ? "saya tidak peduli dengan hal itu"
Tidak
sedikit pula beranggapan bahwa MMM adalah pekerjaan untuk mereka yang
tidak punya pekerjaan lain alias hanya sebagai alasan untuk
bermalas-malasan. Pertanyaannya :
bukankah
impian dari setiap manusia untuk hidup nyaman dimana passive income
datang memenuhi kantong uang mereka tanpa mereka bekerja ?
Tidak sedikit juga yang mengatakan bahwa dosa, kalau tidak bekerja tapi dapat uang?
Apakah yang dilakukan MMM sehingga menjadi dosa, apa yang dilakukan MMM ?
Bukankah
setiap member yang bergabung di MMM melakukannya dengan free will atau
kehendak bebas tanpa paksaan dari siapapun ? Dan mereka yang bergabung
pun memahami bahwa sistem kerja MMM adalah sistem berbagi alias gotong
royong agar terjadi keadilan dalam sistem keuangan kita.
MMM
beresiko sehingga perlu dihindari !! Sangat betul sekali MMM beresiko,
bahkan resiko tinggi apabila kita tidak memahami cara kerja nya.
Pertanyaannya kemudian apakah yang kita lakukan sehari-hari tidak
mengandung resiko, punya usaha beresiko bangkrut, bekerja resiko di PHK,
investasi baik di reksadana maupun saham semua tidak dijamin, artinya
beresiko. Bahkan investasi yang dianggap sebagai safe-heaven alias
paling aman seperti emas pun beresiko. Lalu kenapa kita tetap
melakukannya? Kenapa kita tetap mau jadi pengusaha, tetap mau bekerja,
tetap mau berinvestasi ? Karena life is about taking the risk. Hidup
adalah bagaimana kita mengelola resiko itu. Termasuk di MMM, ada resiko
tetapi kita bisa mengelolanya sehingga resiko yang harus kita hadapi
menjadi minimal bahkan NIHIL sama sekali.
Kalau
orang nya atau perusahaan nya kabur bagaimana? Siapa yang menjamin ?
Pertanyaan nya kembali kalau sebuah bank tutup lalu siapa yang menjamin
nya ? Ada LPS ( Lembaga Penjamin Simpanan ) !!!
Teman-teman,
simpanan yang dijamin oleh LPS itu ada batasan nya, tidak semua
simpanan Anda dijamin oleh LPS. Betul LPS adalah semacam perusahaan
asuransi untuk tabungan Anda, tetapi claim terhadap setiap kejadian itu
semua ada syarat dan ketentuannya. Sama seperti asuransi jiwa maupun
kesehatan semua ada syarat dan ketentuan nya. Dan semua pasti mengerti,
bahwa apabila mengikuti syarat dan ketentuan claim dalam ketentuan LPS
maka uang Anda pasti tidak akan meningkat, dengan kata lain jaman
sekarang neh sudah tidak berlaku lagi, menabung yang sedikit-sedikit
lama-lama jadi bukit, yang berlaku sekarang adalah saldo anda kecil atau
sesuai dengan ketentuan yang dijamin LPS maka yang terjadi adalah
tabungan Anda akan menjadi nol bahkan minus alias Anda berutang biaya
administrasi pada bank tersebut.
Jadi
mulailah kita membicarakan hal-hal mengenai investasi diluar daripada
tabungan bank. Misalnya Reksadana, Obligasi atau surat hutang, Saham,
dll. Pertanyaannya muncul lagi apakah investasi semacam itu dijamin????
Jawaban nya adalah TIDAK !!!! Kenapa ? karena semua instrumen investasi
hanyalah sebuah prediksi belaka, bukan merupakan kenyataan yang akan
terjadi. Semua yang ada pada kertas adalah sebuah ILUSTRASI BELAKA bukan
sebuah jaminan bahwa Anda akan mendapatkan uang sekian dan sekian.
Manajer-manajer investasi seperti Schooders, Bnp Paribas, Fortis,
Mandiri, BNI, Panin, dll bahkan dengan tegas mengatakan pada awal
transaksi bahwa mereka tidak dapat menjamin semua perkembangan pada
instrumen investasi mereka. Perkembangan 10 persen, 20, bahkan 100
persen itu hanyalah angka dari perkembangan di MASA LAMPAU, bukan
berarti akan sama di masa depan. Dan ajaib nya di MMM, perusahaan atau
pun member tidak memiliki personal interest atas semua uang yg ada, di
MMM, kenapa? Karena perusahaan TIDAK MENGUMPULKAN SATU SEN PUN UANG DARI
MEMBER, semua transaksi hanya dilakukan antar member saja, antara
rekening bank member yang satu dengan member yang lain. Sehingga jika
tidak ada yang mengumpulkan uang, maka tidak ada juga yang tergiur
memang uang banyak sehingga membawa kabur uang tersebut. Wong gak ada
rekening pengepul maupun biaya administrasi kepada member yang
mendaftar.
Akhirnya
kembali lagi pada sharing mengenai MMM ini, yang dapat kita lakukan
sebagai member MMM hanyalah menceritakan apa yang kita alami di MMM
kepada mereka, teman-teman kita, saudara-saudara kita, kenalan-kenalan
kita, agar mereka tahu bahwa ternyata ada sebuah sistem yang simpel, gak
ribet, gak bikin pusing, dan menghasilkan tambahan income untuk
memperbaiki keadaan keuangan kita. Kalau mereka menerima, kita syukuri,
kalau tidak kenapa harus kecewa? Bukankan sampai saat ini member MMM
Indonesia masih di bilangan angka 70rb member, artinya kita masih ada
pasar yang sangat luas yaitu masih tersisa lebih dari 200 juta orang
yang mungkin ingin menikmati hasil ini bersama-sama dengan kita.
Jadi,
Teman-teman, tunjukkan terus bukti bahwa ideologi MMM adalah sebuah
ideologi yang benar, benar-benar ingin membantu mensejahterakan semua
member MMM, dan kita jaga dan pelihara sistem ini, sirkulasi PH dan GH,
sehingga brankas MMM yaitu member-member MMM semakin bertumbuh dan
berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar